Balairungpress
  • REDAKSI
    • LAPORAN UTAMA
    • KILAS
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
    • BERITA JOGJA
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • BUKU
    • FILM
    • SASTRA
    • OPINI
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
Pos Teratas
Aksi Memperingati Hari HAM Internasional
Peringatan Hari HAM: Pelanggaran HAM dalam Bayang-Bayang Kebijakan
Perempuan dalam Belenggu Patriarki
Andil Penguasa dalam Ketidakadilan Kasus Munir
Dengungan Buzzer Politik dalam Aksi Gejayan Memanggil
Pengarsipan Ruang dan Ingatan Sejarah mengenai Kaliurang
Herlambang P. Wiratraman : Kuasa Modal dan Politik...
Hipnoterapi, Terapi Komplementer Alternatif Penunjang Kesehatan Mental
Dilema Penelitian Dosen Indonesia di Tengah Agenda Neoliberal
Kekacauan Informasi di Era Banjir Informasi

Balairungpress

  • REDAKSI
    • LAPORAN UTAMA
    • KILAS
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
    • BERITA JOGJA
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • BUKU
    • FILM
    • SASTRA
    • OPINI
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
KILAS

Problematika Pembangunan di Yogyakarta dan Meikarta

21 Oktober 2017

©Istimewa

“Meikarta Bisnis Properti dan Keadilan di Atas Kota” menjadi tajuk diskusi yang diadakan Magister Administrasi Publik (MAP) Corner pada Selasa (17-10). Dalam diskusi ini membahas pembangunan megaproyek Meikarta dan pembangunan Kota di Yogyakarta. Diskusi tersebut bertempat di Lobi MAP Fisipol UGM. Forum ini mengundang dua pembicara, yakni Gregorius Sri Wuryanto selaku Dosen UKDW Yogyakarta dan Dodok Putra Bangsa selaku Aktivis Jogja Ora Didol.

Forum ini dibuka dengan pernyataan Gregorius yang menyatakan bahwa ada  masalah pada pembangunan Meikarta. Menurutnya pembangunan Meikarta sudah membangun persepsi buruk masyarakat terhadap Jakarta yang sudah tidak layak huni. “Hati-hati dengan persepsi, karena persepsi membentuk kuasa dan kuasa itu akan mengontrol semua tindakan kita,” tutur Gregorius. Menurutnya, kecurangan Meikarta adalah karena mereka membuat komparasi yang tidak adil, hanya membandingkan Jakarta dari sisi gelap dengan Meikarta dari kemewahan.

Berbeda dengan pernyataan Gregorius, Dodok lebih membahas tentang pembangunan yang terjadi di Yogyakarta. Menurutnya, permasalahan pembangunan di Yogyakarta dikarenakan perizinan yang kurang tegas. Perizinan dianggap hanya sebagai administratif tanpa pelaksanaan. “Pembangunan di Yogyakarta ini mulai dari Kulonprogo, Wonosari, Bantul, dan Sleman semua masalahnya ada  di perizinan yang dimainkan,  diotak-atik, dan dikemas seindah dan sehalus mungkin supaya bisa dilanggar,” ujar Dodok.

Selain itu, Dodok juga mengungkapkan bahwa masalah lain dalam pembangunan di Yogyakarta adalah pembangunan tidak utuh dan tidak melibatkan masyarakat. Pembangunan dikatakan tidak utuh, dikarenakan tidak adanya perencanaan yang konkret seperti lama pengerjaan, tujuan mendirikan bangunan, dan luas lahan. Dodok juga menambahkan, seluruh kota saat ini dibangun berdasaran modernisasi pembangunan jangka panjang. Tidak melibatkan rakyat dalam perencanaannya. “Pembangunan seharusnya melibatkan peran masyarakat dari awal dan berkeadilan lingkungan,” ujar Dodok

Menanggapi diskusi ini, Adi, salah satu peserta, mengamini apa yang disampaikan oleh Dodok tentang kurang melibatkan warga dalam pembangunan di Yogyakarta. Sebab menurutnya, Informasi yang diterima oleh warga kurang merata. “Contohnya pembangunan di Kulonprogo, masih banyak warga yang menolak, menerima, dan menerima dengan syarat,  artinya informasi ini tidak sepenuhnya sampai tentang apa yang akan terjadi,” pungkas Adi.

Peserta lain, Arif, berharap dengan adanya diskusi seperti ini membuat peserta mendapat sudut pandang lain terhadap pembangunan kota. “Di Yogyakarta sendiri masalah-masalah dan perlawanan masyarakat malah jarang diangkat dan didiskusikan,” tutur Arif. Dia juga berharap, dengan adanya diskusi ini, peserta bisa mengetahui akar masalah dan menemukan solusi pembangunan kota.

Penulis: Rinaldi Hadisaputra, Vionita Widyasari(Magang)

Editor: Farid Zakaria

MeikartaPembangunanyogyakarta
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Peringatan Hari HAM: Pelanggaran HAM dalam Bayang-Bayang Kebijakan

Perempuan dalam Belenggu Patriarki

Andil Penguasa dalam Ketidakadilan Kasus Munir

Kekacauan Informasi di Era Banjir Informasi

Rumah Pengetahuan sebagai Upaya Perluasan Ruang Demokrasi

”Menggugat Gadjah Mada”: Bentuk Protes Aliansi Mahasiswa UGM...

Berikan Komentar Batal Membalas

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Pos Terbaru

  • Aksi Memperingati Hari HAM Internasional

    12 Desember 2019
  • Peringatan Hari HAM: Pelanggaran HAM dalam Bayang-Bayang Kebijakan

    12 Desember 2019
  • Perempuan dalam Belenggu Patriarki

    9 Desember 2019
  • Andil Penguasa dalam Ketidakadilan Kasus Munir

    8 Desember 2019
  • Dengungan Buzzer Politik dalam Aksi Gejayan Memanggil

    5 Desember 2019

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest
Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • MASTHEAD
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2019 BPPM BALAIRUNG UGM