Balairungpress
  • REDAKSI
    • LAPORAN UTAMA
    • KILAS
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
    • BERITA JOGJA
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • BUKU
    • FILM
    • SASTRA
    • OPINI
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
Pos Teratas
Aksi Memperingati Hari HAM Internasional
Peringatan Hari HAM: Pelanggaran HAM dalam Bayang-Bayang Kebijakan
Perempuan dalam Belenggu Patriarki
Andil Penguasa dalam Ketidakadilan Kasus Munir
Dengungan Buzzer Politik dalam Aksi Gejayan Memanggil
Pengarsipan Ruang dan Ingatan Sejarah mengenai Kaliurang
Herlambang P. Wiratraman : Kuasa Modal dan Politik...
Hipnoterapi, Terapi Komplementer Alternatif Penunjang Kesehatan Mental
Dilema Penelitian Dosen Indonesia di Tengah Agenda Neoliberal
Kekacauan Informasi di Era Banjir Informasi

Balairungpress

  • REDAKSI
    • LAPORAN UTAMA
    • KILAS
    • APRESIASI
    • INSAN WAWASAN
    • BERITA JOGJA
  • NALAR
    • KAJIAN
    • WAWASAN
  • REHAT
    • BUKU
    • FILM
    • SASTRA
    • OPINI
  • BINGKAI
    • ANALEKTA
    • KOMIK
    • PERISTIWA
    • SKETSA
KILAS

Indonesia Membutuhkan Peningkatan Kualitas Pendidikan

7 Mei 2015
Para peserta seminar “Menembus Logika Menginspirasi Indonesia” sedang memperhatikan para pembicara yang berada di panggung.©Rafiq.bal

Para peserta seminar “Menembus Logika Menginspirasi Indonesia” sedang memperhatikan para pembicara yang berada di panggung.©Raviq.bal

“Pemerintah dapat memperbaiki pendidikan dengan menerapkan pendidikan yang menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat,” ujar Muhammad Nuh, Minggu (03/05) di lantai satu Grha Sabha Pramana. Ia mengatakan pernyataan tersebut dalam seminar dengan tajuk “Menembus Logika Menginspirasi Indonesia” yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Bidikmisi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009-2014 ini menambahkan bahwa kualitas negara akan membaik bila diiringi dengan perbaikan pendidikan. “Indonesia mempunyai indeks daya saing yang rendah karena kreativitasnya kurang,” ujarnya.

Melanjutkan pernyataan Nuh, Muhamad Dimyati menyatakan, kurangnya kreativitas akan menyebabkan inovasi yang rendah. Menurutnya, inovasi sebagai kompetensi diri dapat diperoleh melalui pendidikan, terutama pendidikan tinggi di universitas. Sayangnya, menurut data yang dipaparkan Dimyati, hanya terdapat 10% dari 250 juta penduduk Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi. Jumlah tenaga kerja lulusan perguruan tinggi masih kalah jumlah dan kualitas dengan lulusan SD di pasar kerja yang mencapai lebih dari 80%. “Peningkatan kualitas pendidikan perlu kolaborasi antara pemangku kepentingan dan masyarakat,” ujar Deputi Bidang Sumber Daya Iptek Kementrian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti) ini.

Zaki Laili Khusna, sebagai Pengajar Muda dari Gerakan Indonesia Mengajar angkatan pertama memberikan contoh kolaborasi tersebut. Ia mengambil contoh dari pengalaman yang ia dapat dari pengabdiannya di SD Negeri 32 Kabupaten Paser, Kalimantan Timur beberapa tahun lalu. Sebuah rumah pintar berhasil dibangun sebagai hasil kerjasama antara guru, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar. Kemudian, ia juga mengembangkan potensi siswanya dengan mendaftarkan mereka ke Olimpiade Sains Kuark. Para siswa menjalani proses pendidikan yang berhasil mengangkat nama sekolah terpencil mereka dengan lolos hingga tingkat provinsi. “Hasil dari proses pendidikan yang terjadi saat berada sekolah tidak terjadi secara instan,” katanya.

Nuh menambahkan bahwa sekolah maupun universitas harus menghasilkan lulusan yang kreatif dalam menjawab tantangan zaman. Hal itu dikarenakan masalah yang dihadapi tiap zaman berbeda. Maka, menurutnya peningkatan kreativitas melalui pendidikan dapat mengatasi masalah yang terus berganti tersebut. “Pendidikan untuk masa depan, dampaknya untuk lintas generasi,” tutup Nuh. (Devananta Rafiq)

 

bidik misimahasiswapendidikan
0
Facebook Twitter Google + Pinterest

Artikel Lainnya

Peringatan Hari HAM: Pelanggaran HAM dalam Bayang-Bayang Kebijakan

Perempuan dalam Belenggu Patriarki

Andil Penguasa dalam Ketidakadilan Kasus Munir

Kekacauan Informasi di Era Banjir Informasi

Rumah Pengetahuan sebagai Upaya Perluasan Ruang Demokrasi

”Menggugat Gadjah Mada”: Bentuk Protes Aliansi Mahasiswa UGM...

Berikan Komentar Batal Membalas

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Pos Terbaru

  • Aksi Memperingati Hari HAM Internasional

    12 Desember 2019
  • Peringatan Hari HAM: Pelanggaran HAM dalam Bayang-Bayang Kebijakan

    12 Desember 2019
  • Perempuan dalam Belenggu Patriarki

    9 Desember 2019
  • Andil Penguasa dalam Ketidakadilan Kasus Munir

    8 Desember 2019
  • Dengungan Buzzer Politik dalam Aksi Gejayan Memanggil

    5 Desember 2019

Hubungi Kami

Facebook Twitter Instagram Pinterest
Footer Logo
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • MASTHEAD
  • KONTAK
  • KONTRIBUSI

©2019 BPPM BALAIRUNG UGM